Hasil Presentasi Mata Kuliah Pendidikan Komparatif

Hasil jalannya presentasi kelompok 1 mata kuliah Pendidikan Komparatif
Hari/tgl           : Senin, 3 Oktober 2011
Tempat            : Lab. TP, FIP, UNY
Waktu              : 07.15-08.45 WIB
Moderator      : Burhanuddin Anshory           (10105241005)
Penyaji                        : Sholeh Ismail Wais    (10105241030)
                          Erwin Setyo Utomo   (10105241031)
                          Ananda Yoga P          (10105241033)
                          Andhika Pradana       (10105241034)
Tema               : Kaitan antara Pendidikan Komparatif, Pendidikan Internasional, dan Pendidikan     Global
Penanya          : Maya Dikiria                         (10105241025)
                        Bagaimana membekali siswa dalam memasuki era globalisasi dengan tidak meninggalkan ke-Indonesiaannya?
                        Penyaji menjelaskan bahwa untuk membekali siswa dalam memasuki era globalisasi kita harus menginternalisasikan tradisi-tradisi di setiap daerah kita di Indonesia. Kita jadikan tradisi ini sebagai keunggulan yang tidak dimiliki bangsa lain. Sehingga nantinya ini akan menjadikan ikon unggulan Indonesia di kancah internasional.
                        Renny Natalia R         (10105241026)
                        Sejak sekolah internasional masuk Indonesia, budaya Indonesia dengan perlahan pun luntur. Adakah solusi mengenai hal tersebut?
                        Seharusnya kita mengambil manfaat yang baik saja dari masuknya sekolah internasional ini. Kita serap ilmunya. Sehingga nantinya lebih berpikiran terbuka. Tanpa harus meninggalkan budaya Indonesia itu sendiri.
                        Yulita Suryantari       (10105241028)
                        Kenapa keuntungan dari pendidikan komparatif hanya dapat ilmu pengetahuan saja, tanpa sedikitpun ilmu terapan?
                        Hal ini sebenarnya merupakan kelemahan kita. Kesadaran masyarakat kita akan pentingnya sebuah ilmu masih sangat rendah. Sebenarnya banyak sekali ilmu terapan apabila kita pandai menggali.
                        Perdana Linda                        (10105241024)
                        Apakah pendidikan Indonesia sudah mencapai pendidikan komparatif secara merata?
                        Belum. Adanya kelemahan-kelemahan serta keterbatasan di Indonesia menyebabkan pendidikan komparatif belum sepenuhnya di Indonesia. Untuk mencapai hal itu, kita harus mengikuti tiga proses yakni komparasi-internasional-global.
                        Umi Masyithoh          (10105241036)
                        Pendidikan komparatif yakni untuk menuju pendidikan global. Apakah ada standar pencapaiannya?
                        Sudah barang tentu ada standar pencapaiannya. Yakni dari pendidik maupun peserta didik nantinya harus berwawasan luas, berkeahlian, dan juga profesional.
                        Edo Ihzandy               (10105241002)
                        Apakah masyarakat Indonesia sudah komparatif?
                        Belum. Dan ini merupakan sebuah proses panjang untuk Indonesia. Tentunya semua yang di sini juga harus turut mensukseskan Indonesia menuju komparatif.

Related Posts:

iklan

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]


Sample 2 “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno) “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput).