Pengertian Kurikulum




Pembaca yang budiman, pernahkah kita mendengar kata kurikulum? Sebenarnya apa definisi kurikulum itu? Bagaimanakah sejarah kurikulum di Indonesia? Lantas bagaimana pula perkembangannya sekarang? Itulah pertanyaan-pertanyaan yang terbersit di pikiran kita setelah mendengar kata kurikulum. Atau bahkan masih banyak lagi pertanyaan lain yang ingin kita ketahui seputar kurikulum.
        Pertama, anda tidak perlu cemas akan semua yang ingin anda ketahui perihal pertanyaan tadi. Karena apa? Karena pada postingan kali ini akan kita bahas tentang pengertian kurikulum dan perjalanannya di Indonesia. Kedua, saya ucapkan selamat kepada anda yang telah menemukan posting ini, karena ini akan sangat bermanfaat bagi anda.
        Baiklah para sahabat maya sekalian, kita mulai dengan pengertian kurikulum. Kurikulum berasal dari bahasa latin currere yang artinya yaitu lapangan perlombaan lari. Dari pengertian tersebut kita dapat mengambil hikmah yang kita tautkan dengan pendidikan. Bahwa suatu bahan ajar itu sudah ditentukan dimana mulainya dan jelas tujuannya serta dengan cara pengajaran yang pasti.
       
Dahulu kala, kurikulum pernah diartikan sebagai “Rencana Pelajaran”. Dalam perkembangannya, kurikulum itu tidak hanya membahas seputar proses pengajaran saja, melainkan meluas hingga masalah pendidikan. Maka dari itu, kurikulum tidak cocok lagi disebut sebagai rencana pelajaran.
Kemudian seiring perkembangan masyarakat dan teknologi, kurikulum meluas lagi hingga menembus batasan waktu dan ruang. Artinya bahwa, kurikulum itu tidak hanya membahas pada waktu sekarang, tapi juga yang akan datang. Juga tidak hanya memuat bahan ajar di lingkup lokal saja, melainkan hingga nasional atau bahkan global.
        Kalau kita tinjau dari beberapa ahli di bidang ini, kita akan mendapatkan beberapa definisi mengenai kurikulum itu sendiri. Tapi di sini saya akan menuliskan yang sekiranya cukup saja.
Pertama, menurut William B. Ragan, kurikulum ialah semua pengalaman anak yang menjadi tanggungjawab sekolah.
        Kedua, menurut David Praff, kurikulum ialah seperangkat organisasi formal atau pusat-pusat latihan.
        Ketiga, menurut Saylor, kurikulum ialah keseluruhan usaha sekolah utuk mempengaruhi proses belajar mengajar baik langsung di kelas, tempat bermain, atau di luar sekolah.
        Itulah tadi pengertian menurut beberapa ahli. Lalu adakah dalam undang-undang di Indonesia sendiri yang menjelaskan kurikulum? Jawabnya sudah barang tentu ada. Dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003, “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.”
Nah pembaca setia yang budiman, itulah tadi beberapa mengenai pengertian kurikulum. Jadi dapat kita simpulkan bahwa kurikulum itu mencakup seperangkat rencana, peraturan mengenai isi dan bahan pelajaran, pengaturan cara yang digunakan dan sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar, baik itu di dalam kelas maupun luar kelas.
Yup sahabat maya sekalian, sebenarnya masih banyak yang ingin saya utarakan mengenai kurikulum kepada anda semua. Akan tetapi, waktu serta segala keterbatasan yang ada belum mengijinkan untuk itu semua. Dan semoga di postingan yang akan datang bisa kita bahas lagi, utamanya tentang kisah perjalanan kurikulum di Indonesia.
OK. Tetap semangat dan salam pendidikan! ^^(Burhan)

Related Posts:

iklan

Please Enable JavaScript!
Mohon Aktifkan Javascript![ Enable JavaScript ]


Sample 2 “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno) “Tidak seorang pun yang menghitung-hitung: berapa untung yang kudapat nanti dari Republik ini, jikalau aku berjuang dan berkorban untuk mempertahankannya”. (Pidato HUT Proklamasi 1956 Bung Karno) “Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno) “Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun”. (Bung Karno) “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 Nop.1961) “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” – Bung Karno “Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno) “……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan……” (Bung Karno) Untuk memilih jenis tomat yang akan ditanam hendaknya sesuaikan dahulu dengan karateristik lokasi. Apabila kebun Anda berada di dataran tinggi pilihlah varietas yang cocok untuk dataran tinggi begitu juga sebaliknya. Benih tomat bisa didapatkan dengan mudah diberbagai toko penyedia saprotan. Apabila Anda sulit mendapatkannya atau harganya terlalu mahal, kita bisa membuatnya sendiri. Caranya dengan menyeleksi buah tomat yang paling baik dari segi ukuran (besar) dan bentuk (tidak cacat). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna(tidak cacat atau keriput). Langahnya sebagai berikut, pilih buah tomat yang akan dijadikan benih. Kemudian biarkan buah tomat tersebut menua di pohon. Setelah cukup tua ambil bijinya dan bersihkan dari lendir yang menyelubunginya dengan air. Setelah itu rendam dalam air, pilih biji yang tenggelam. Kemudian lakukan seleksi sekali lagi terhadap biji tomat, pilih yang bentuknya sempurna (tidak cacat atau keriput).